Thursday, April 30, 2015
B. Manusia dan Penderitaan
1. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir
dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami
manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
2. TENTANG SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang
sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan
agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung
berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis
yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya
akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu
phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya
mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan
ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan
terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
3. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu
psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan
mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang
wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang
yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang
sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan
rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan
adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri
dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik
patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan
mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial
budaya.
3. Cara pematangan batin yang
salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang
dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif; trauma jiwa yang dialami
dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya
melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah
kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami
diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.
Bentuk frustrasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang
meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah
terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada
pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan
pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha
melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif
kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah
menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love
yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari
paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri
secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia
puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental
banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar
materi
Apabila kita kelompokan secara
sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin
bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya
anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan
lain lain.
4. Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu
terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi
penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan
budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita
sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi
manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk
bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia
harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah
berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah
nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari
penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya
ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan,
masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya
terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia
hanya bisa
merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.
5. Penderitaan & Sebab-sebabnya
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut :
- Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
- Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
- Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
- Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
6. Pengaruh Penderitaan
a.
Pengaruh Negatif
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan
karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
b.
Pengaruh Positif
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam
dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan
diri dari penderitaan. Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri
kita agar bisa mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan
kita jauh lebih baik.
Sumber :
https://rrachman.wordpress.com/2013/10/15/ibd-manusia-dan-penderitaan/
http://vdeeaa.blogspot.com/2012/04/pengaruh-penderitaan.html
Cerita tentang materi: Kasih Sayang
ADIKKU
Keteduhan memang masih ada dikampung yang jauh dari hingar bingarnya budaya perkotaan. Polusi udara belum menyentuhnya, walaupun televisi sudah mulai mempengaruhi gaya hidup anak anak muda.
Keteduhan memang masih ada dikampung yang jauh dari hingar bingarnya budaya perkotaan. Polusi udara belum menyentuhnya, walaupun televisi sudah mulai mempengaruhi gaya hidup anak anak muda.
Adalah dua
kakak beradik yang hidup dalam keluarga yang pas-pasan, bahkan lebih
banyak kekurangannya. Tidak jarang kedua kakak-beradik ini saling
mengalah. Kalau hari ini kakaknya mengalah tidak mendapat jatah, besok
adiknya yang mengalah demi kakaknya. Tidak ada iri hati dan juga tidak
ada kebencian. Kebahagian adik adalah kebahagian kakak.
Hari itu
mereka berdua bermain bersama. Tidak sengaja, kakaknya menyenggol
kacamata ayahnya yang ditaruh di atas meja, terjatuh dan...
“prak”, pecah.
Keduanya
saling pandang, bungkam dan berpelukan, tidak ada kata tuduhan dan tidak
ada kalimat saling menyalahkan. Mereka kompak, diam dan tidak
memberitahukan kepada ayahnya.
Ayahnya
masuk dan mendapatkan kacamatanya sudah pecah. Ayah yakin salah satu di
antara kedua anaknya yang menjatuhkannya. Keduanya hanya membisu saat
ditanya.
“Ayu. Kamu
yang menjatuhkan kacamata ayah?”, pertanyaan ayah kepada anak pertama.
Ayu diam menunduk, mengarahkan pandangan matanya ke lantai dengan
ketakutan.
“Rahma. Kamu
yang menjatuhkan kacamata ayah?”, giliran pertanyaan diajukan kepada
adiknya. Rahma pun diam, menunduk dan mengigit bibirnya.
“Kacamata
ini tidak mungkin jatuh sendiri tanpa ada yang menjatuhkan. Kalau tidak
ada yang mengaku, semua akan ayah hukum lebih berat”, ayahnya mengancam
supaya ada yang mengaku. Mereka berdua sadar, meskipun mengaku tetap
akan dihukum, karena sudah tahu kebiasaan ayahnya.
Mendengar ancaman ayahnya, Rahma langsung angkat bicara.
“Maafkan Rahma ayah, Rahma yang menjatuhkan”.
Rahma
mengambil alih tanggung jawab kakaknya demi cinta dan kasih sayang. Dia
tahu konsenkuensi apa yang akan diterima dari ayahnya.
“Buka
tanganny, maju ke mari...!”, perintah ayahnya yang sudah siap memegang
pecahan bambu. Dan... “Bug... bug... bug...” kayu itu mendarat bertubi
tubi di kedua telapak tangan Rahma. Mata Rahma meneteskan air mata
mulutnya merintih rintih menahan sakit.
Ayu tidak
tahan melihat ayahnya memukuli adiknya. Dia hanya bisa menahan tangis
dan lari ke kamarnya. Di dalam kamar, ia tumpahkan tangisnya. Ada rasa
bersalah yang tak mungkin dimaafkan oleh adiknya. Ada sesal yang tak
mungkin bisa dikembalikan. Mengapa harus adiknya menanggung, padahal
dirinya yang melakukan. Dia merasa telah berbuat kesalahan dan
mementingkan diri sendiri. Seharusnya, seorang kakak melindungi adiknya,
tapi kenapa justru adik yang menyelamatkna kakaknya dan terpaksa
mengambil alih tanggung jawab kakaknya.
Sejak saat
itulah, Ayu berjanji pada dirinya sendiri akan berbuat apa saja untuk
adiknya agar kelak menjadi orang yang sukses, berhasil, mengangkat
harkat dan martabat orang tuanya, dibanggakan oleh seluruh keluarganya.
Waktu terus berjalan. Kedua kakak dan adik telah lulus SMP. Keduanya berhasil mendapatkan NEM yang mambanggakan sekolahnya, 48.
Seharusnya
mereka berdua diterima di SMA yang menjadi idaman semua siswa. Ayah dan
ibunya merasa gembira, anaknya lulus SMP. Tetapi kegembiraan itu
pupussetelah menyadari betapa tingginya biaya pendidikan. Bagaimana bisa
menyekolahkan kedua anaknya, sementara perekonomian keluarga lebih
banyak kurangnya daripada pasnya. Lagi lagi kedua kakak beradik itu
diuji kebersamaan dan rasa kasih sayangnya.
Mulanya sang
adik bersihkeras mengalah demi kakaknya, agar dapat melanjutkan ke SMA.
Dia memilih tidak meneruskan sekolah, membantu orang tua memperkuat
perekonomian, agar kakaknya bisa sekolah. Tetapi kakaknya sudah
bersumpah dan berjanji, demi adiknya apapun akan dilakukan. Rahma harus
sekolah.
Kini Rahma
sudah duduk di bangku SMA. Biaya pendidikan bisa ditanggungi, apalagi
Ayu ikut berkerja menghidupkan keluarga ini. Masalahnya, sesudah tamat
sekolah, Rahma harus melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Masih mampukah
keluarga ini membiayai pendidikan Rahma sampai tingkat selanjutnya.
“Mbak Ayu,
Rahma sekolahnya sampai SMA saja ya?”, Rahma menyampaikan keinginan itu
kepada kakaknya. Dia cukup memaklumi kondisi keluarga. Tetapi Ayu tidak
menanggapinya, justru memberikan motivasi dan mendorongnya untuk terus
bisa melanjutkan sekolahnya.
“Rahma, kamu
harus terus bisa kuliah. Mbak akan berkerja ke kota agar kamu bisa
terus kuliah. Biar Mbak yang mencari biaya pendidikan kamu”. Ayu
meyakinkan adiknya agar kelak menjadi orang hebat.
Ternyata
mencari kerja di kota tidak mudah. Apalah arti ijazah SMP, paling paling
menjadi pembantu rumah tangga, atau pelayan toko. Itu pun harus punya
koneksi. Masuk penampungan Yayasan Penyedia PRT atau Baby sitter, harus
nanti diberikan kepada pengelola penampungan, atau tiga bulan gaji untuk
yayasan. Cukup lama Ayu mondar mandir, pindah kerja dari satu kerja ke
tempat kerja lain hanya karena gajinya terlalu kecil.
Sedangkan dia sudah punya komitmen membiayai kuliah adiknya.
Lelah sudah
usahanya untuk mengais rezeki. Dalam kelelahan itu dia bertemu dengan
seorang yang menawarkan pekerjaan dengan gaji yang cukup besar. Tanpa
berfikir panjang, tawaran itu diterima. Dan mulailah ia berkerja.
Sungguh tak
pernah terfikir dan tak pernah dibayangkan, ternyata pekerjaan yang
harus dilakukannya adalah menemani laki laki hidung belang.
Apa mau dikata, terlanjur basah ya sudah mandi sekalian. Cita citanya hanya satu yaitu membiayai kuliah adiknya.
Inilah sisi
kehidupan kota. Wajah wajah seperti Ayu terbilang jumlahnya. Motif dan
latar belakang sangat bervariasi dan berbeda beda. Ayu harus berkerja,
tidak ada pilihan lain. Dia tersenyum disaat orang orang tersenyum,
disaat orang orang tersenyum, padahal batinnya menjerit. Dia harus
tampil all out, padahal hatinya hanya untuk adiknya. Dia harus mampu
mengairahkan, padahal tidak mempunyai semangat, kecuali bagaimana cara
mendapatkan uang. Yang paling membuatnya “terpukul” adalah kata hatinya
yang bertentangan dengan kenyataan. Dia harus berbohong kepada kedua
orang tuanya. Dia harus berbohong kepada adiknya, dia harus berbohong
kepada dirinya sendiri. Mereka semua tidak pernah tahu apa sebenarnya
pekerjaan Ayu, selain hanya mendapat jawaban kerja di hotel.
Perjalanan
Ayu cukup panjang, dari satu meja ke meja lain, dari kamar ke kamar,
dari satu pelukan ke pelukan lain. Pernah ayu mencoba untuk berhenti,
tetapi cita citanya mengalahkan kata hatinya. Pernah juga Ayu datang
kepada seorang yang memiliki ilmu agama yang kuat, tetapi hanya mendapat
nasihat supaya berhenti dari pekerjaannya tanpa memberikan solusi
pekerjaan apa yang bisa mendatangkan rezeki.
Ayu sadar
apa yang dia lakukan adalah dosa besar. Maka itu di sela sela
kesibukannya sebagai pramusyahwat. Ayu masih melaksanakan ibadahnya dan
berdoa menangis kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Tuhan
adakah yang aku kerjakan ini masih mendapat bagian dari pahala?Tuhan aku
mohon Engkau memberikan jawaban, siapakah yang lebih mulia di antara
orang yang melacur demi mendapatkan kemuliaan-MU, ataukah orang yang
merampok, korupsi dan menggarong uang negara untuk melacur? Tuhan, beri
aku kesempatan untuk bertobat setelah selesai tugasku memuliakan
keluarga.”
Tidak sia
sia perjuangan Ayu. Rahma telah mampu menempuh pendidikannya dengan
tepat waktu, berhasil mendapatkan gelar sarjana. Tidak tanggung
tanggung, Rahma menjadi mahasiswi teladan, dan mendapat penghargaan.
Rahma tak
kuasa menahan tangis ketika disebut namanya, disaat wisuda, di saat
profesor menyerahkan gulungan kertas. Air matanya terus mengalir dan
dadanya sesak menahan keharuan. Segera dia berlari meninggalkan panggung
kehormatan mencari Ayu, kakaknya, di antara kerumunan orang banyak.
Semua
perhatian orang tertuju kepadanya, ada keheranan, karena upacara belum
selesai. Ada yang ikut berlari dibelakangnya, khawatir terjadi sesuatu.
Ayu ditemukan duduk di deretan paling belakang, lalu dipeluk dan dicium
bertubi tubi. Keduanya terlibat dalam keharuan, tak bisa berkata kata,
selain isak tangis dan sesenggukan. Orang bertanya tanya.
Di situlah,
Rahma menyatakan bahwa keberhasilannya adalah milik Ayu, kakaknya.
Tidaklah sebanding pengorbanan kakaknya dengan secarik kertas sertifikat
IJAZAH yang diterima. Terlalu tinggi nilai nilai kasih sayang dan
persaudaraan seorang kakak kepada adiknya.
Ayu
merasakan beban berat telah lepas dari pundaknya. Ayunan langkahnya
terasa ringan. Sumpah dan janjinya telah dibuktikan. Tanggung jawabnya
telah diselesaikan. Ayu kembali bersama Rahma, kembali ke rumah, kembali
kepada fitrahnya meninggalkan semua kehidupan suram yang bertentangan
dengan nuraninya.
Tidak ada yang terpikirkan lagi kecuali sampai di rumah lalu langsung mengelar sajadah, sujud mohon ampun kepada Tuhan.
Sesungguhnya Allah Maha Pemurah, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan menerima taubat.
Kasih sayang
seorang kakak yang sungguh besarnya kepada adik yang ia cintai. Hanya
karena kesalahan seorang kakak dimasa kecil yang di tanggung oleh
adiknya guna melindungi kakak yang ia sayangi.
Cinta
seorang kakak kepada adiknya hingga rela menyuramkan masa depannya demi
adik dalam meneruskan pendidikan dengan cara menjajahkan tubuhnya
memuaskan nafsu bejad laki laki hidung belang.
A. Manusia dan Cinta Kasih
1.
Pengertian
cinta kasih
4.
Kemesraan
6. Belas Kasihan
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. ada yang memberikan pakaian, makakanan dll.
7. Pengertian cinta kasih erotis :
Menurut kamus bahasa
indonesia W.J.S Poerwa Darminta.
Cinta adalah rasa sangat
suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan, kata kasih
artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Maka, pengertian cinta dan
kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada
sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau
sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta bisa dibina secara
baik apabila ada 4 unsur, yaitu :
·
Pengasuhan
·
Tanggung jawab
·
Perhatian
·
pengenalan
menurut Dr. Sarlito W. Sarwono juga
mengemukakan pendapat bahwa cinta juga memiliki 3 unsur, yaitu :
·
ketertarikan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk
dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit
beli hadiah untuk dia.
·
Keintiman adanya kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring
berdua.
·
Kemesraan adalah adanya rasa ingin
membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya
ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Berdasarkan “Triangular Theory of
Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
1.
Menyukai (liking) atau pertemanan
karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini,
seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain
tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.
2. Tergila-gila
(infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion.
Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya
sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan
commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
3. Cinta
hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali
cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah
commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai
pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang
telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
4. Cinta
romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang
kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
5. Cinta
persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah
kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam
serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang
berlawanan jenis.
6. Cinta
semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat
bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment
terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy
sebagai penyeimbang.
7. Cinta
sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta.
Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang
berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya.
Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh
lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya
menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi,
bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
Non Love, adalah suatu hubungan yang
tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun
tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka.
2. cinta menurut ajaran agama
·
cinta diri
mencintai segala sesuatu yang baik pada dirinya, dan sebaliknya dia
membenci sesuatu yang dapat menghalangi dirinya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya
sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan
keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau
mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi
dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
·
cinta kepada sesama manusia
agar dapat hidup dengan penuh kesabaran dan keharmonisan dengan sesama
manusia, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih
sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada
orang lain.
·
cinta seksual
dorongan cinta
seksual yaitu suatu fungsi penting untuk malahirkan keturunan demi kelangsungan
jenis, maka dari dorongan cinta seksual tersebut terbentuklah keluarga. Hal
tersebut merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak
ditentang ataupun ditekannya. Namun, dalam ajaran agama islam pengendalian dan
penguasaan cinta ini dengan cara yang sah yaitu, dengan perkawinan.
·
cinta kepada allah
Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan
berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
3
.
Kasih sayang
Menurut kamus
umum bahasa indonesia W.J.S Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan perasaan
sayang atau cinta kepada seseorang. Kasih
sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang ada dua bentuk yaitu, kasih
mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang, Kasih
sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.
Kata
kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti
setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih
sayang yang sebenarnya, sekaligus
memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup
tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu
ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia
sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Kemesraan berasal dari kata dasar
mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang
akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam.
5. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta
manusia terhadap tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Kecintaan
manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini
karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna kehidupan yang sebenarnya,
sebabnya tuhan lah yang menciptakan alam semesta.
Pemujaan manusia sebenarnya ingin
berkomunikasi dengan tuhannya. Manusia memhon ampunn perlindungan dll kepada
tuhannya.
6. Belas Kasihan
- Pengertian belas kasih :
- Cara-cara menumpahkan belas kasih :
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. ada yang memberikan pakaian, makakanan dll.
7. Pengertian cinta kasih erotis :
Cinta erotis adalah kehausan akan
penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk
bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau
untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang
keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis
tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada
penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih erotis, apabila
benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa
seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi
antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan
diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam
mengarungi bahtera kehidupan.
Subscribe to:
Posts (Atom)