Sunday, March 20, 2016

Teknologi Sistem yang telah menggunakan Manajemen Layanan SI

1.       Contoh Teknologi/system yang telah menggunakan Manajemen Layanan SI?

Go-Glam
Layanan ini menyasar kaum hawa yang kerap membutuhkan perawatan dan layanan dari salon, tapi tidak memiliki waktu karena kesibukan beraktivitas. Layanan yang disediakan mulai dari pangkas rambut, manicure-pedicure, sampai make up. Cocok juga untuk kamu yang akan menghadiri pernikahan atau event penting lain seperti wisuda.
Go-Clean
Sesuai namanya, layanan ini merupakan jasa bersih-bersih baik hunian pribadi maupun kantor. Paket yang disediakan pun beragam, mulai dari sekadar menyapu dan mengepel, membersihkan kamar mandi, mencuci perabotan dapur, sampai membersihkan kamar mandi. Bila kamu baru saja menggelar pesta atau acara kumpul-kumpul di rumah dan tidak sempat bersih-bersih, layanan ini cukup menarik untuk dicoba.
Go-Massage
Hanya dengan membaca sekilas namanya, pasti kamu sudah menebak bila layanan ini merupakan layanan pijat by request. Kamu bisa memilih beragam jenis pijat, mulai dari refleksi sampai beragam pijat kesehatan lainnya.
Merekrut dua dara
Saat ini, tiga layanan Go-Jek berbau gaya hidup ini berada di bawah Co-Head Windy Natriavi dan Dayu Dara Permata. “Mereka adalah konseptor yang melahirkan ide-ide dari layanan baru Go-Jek”, lanjut Yovita.

Salah satu alasan dipilihnya wanita sebagai leader yang menggawangi tiga layanan ini adalah karena sebagian produk yang dihadirkan Go-Jek membidik pasar kaum hawa sebagai konsumen utama mereka.

Bidik pengguna kelas atas
Berbeda dengan Go-Ride (booking ojek) yang membidik segala kalangan pengguna smartphone, Go-Clean, Go Glam, dan Go-Massage justru membidik pengguna kelas atas. “Tarif yang dikenakan untuk tiap-tiap layanan berkisar dari Rp60.000 sampai Rp200.000,” jelas Yovita.

Untuk mendapatkan pengguna dari segmen yang berbeda ini, Go-Jek jelas harus menerapkan sejumlah strategi. “Salah satunya dengan pendekatan ke komunitas, juga sejumlah event offline yang cocok,” katanya.

Terkait keamanan dan kualitas service, layaknya Go-Ride, untuk bisa bergabung menjadi staf ketiga layanan baru ini juga harus melalui sejumlah tes. “Kami tidak sembarangan merekrut orang. Kesemuanya sudah diketahui latar belakangnya, pengalaman, dan tingkat kompetensinya,” lanjut Yovita.

Pihak Go-Jek sendiri menjamin privasi pengguna akan tetap terjaga dengan adanya evaluasi dan layanan konseling secara berkala bagi setiap stafnya. Saat ini, ketiga layanan ini baru memiliki 750 staf dan baru beroperasi di Jabodetabek saja. “Karena masih soft launching, kami baru memiliki 750 staf. Namun di awal tahun 2016 kami menargetkan ada 5.000 staf,” ujar Yovita.


Berbarengan dengan soft launching ketiga layanan yang berhubungan dengan gaya hidup ini, Go-Jek juga meluncurkan Go-Box, layanan untuk memesan mobil pickup, mobil boks, truk engkel dan truk engkel boks untuk antar maupun kirim barang dalam jumlah besar. Bila kamu menggunakan layanan Go-Box, saat ini kamu bisa menikmati potongan harga sebesar 20 persen hingga 5 November 2015 mendatang.

ITIL ( Information Technology Infrastructure Library )

1.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan ITIL? (Information Technology Infrastructure Library)?

JAWAB :

Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.

ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:

1. Service Strategy
Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
• Service Portfolio Management
• Financial Management
• Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

2. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management

3. Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management

4. Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management

5. Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle

Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri.

Apa yang dimaksud dengan MANAJEMEN LAYANAN SI?

1.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen Layanan SI?
·         Manajemen?
·         Layanan?
·         Sistem Informasi?

JAWAB :

·         Manajemen
 adalah suatu seni dalam ilmu dan proses pengorganisasian seperti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian atau pengawasan. Dalam pengertian manajemen sebagai seni karna seni berfungsi dalam mengujudkan tujuan yang nyata dengan hasil atau manfaat sedangkan manajemen sebagai ilmu yang berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian sehingga memberikan penjelasan yang sebenarnya.
·         Layanan
adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam interaksi dengan orang atau mesin fisik dan yang memberikan kepuasan konsumen
·         Sistem Informasi

adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.