Ayah
Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan..
Beribu cinta tlah kau berikan ..
Beribu kasih telah kau curahkan..
Hanya untuk anak mu..
Ayah..
Kau ajarkan ku tentang kebaikan..
Kau tunjukan ku tentang arti cinta..
Kau jelaskan ku tentang makna kehidupan..
Dan kau mendidik ku dengan sungguh kasih sayang..
Ayah..
Betapa mulianya hati mu..
Kau korbankan segalanya demi anak mu..
Kau banting tulang hanya untuk anak mu..
Kini ku berjanji untuk semua kerja keras mu..
Ku berjanji untuk semua kasih sayang mu..
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu..
Bahwa aku akan selalu menjaga mu..
Aku akan selalu menyayangi mu hingga akhir hiup ku..
Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang mu..
Sunday, March 22, 2015
SAHABAT
Cantik, putih, langsing, tinggi itu adalah tipe
wanita yang diidam-idamkan oleh pria di penjuru dunia. Ya memang, apabila semua
itu ada di diri kita pasti banyak sekali lelaki yang berebut untuk mendapatkan
kita. Tapi beda hal nya dengan ku. Aku memiliki kulit berwarna hitam, gendut,
tidak cantik, rambutku megar seperti singa dan aku tidak pintar. Semua cowo
disekolahku pasti selalu mengejekku. Bahkan teman-temanku yang perempuan pun
juga harus berfikir dua kali untuk berteman dengan ku. Aku sendiri heran,
sebenarnya apa yang salah dengan kondisi ku yang seperti ini, ini semua kan
pemberian dari Allah. Ya tapi aku sadar diri, ini adalah hukum alam. Yang jelek
pasti akan selalu tersingkir.
Namaku
Kirana Cantika, tapi aku tidak cantik sama sekali walaupun namaku “Cantika”.
Sekarang aku kelas 2 SMA. Disekolah aku hanya
mempunyai seorang teman yang benar-benar menerimaku apa adanya. Dia
adalah Nita. Nita itu cantik, putih, langsing, dan banyak banget cowo-cowo yang
mencocba mendekati dia. Dan pasti cowo-cowo pada heran dan bertanya-tanya
kenapa seorang Nita yang cantik jelita mau berteman denganku. Nita pernah
bilang, katanya bagaimanapun kondisi aku, dia bakal tetap menganggapku sebagai
sahabatnya. Aku benar-benar tidak menyangka seorang Nita mau menganggapku
sebagai sahabatnya.
Sampai
hari itu pun datang. Jujur, selama 16 tahun aku hidup di bumi ini, aku belum
pernah merasakan yang namanya pacaran. Jelas saja, siapa yang mau denganku
kalau aku seperti ini. Melirikpun saja mungkin mereka ogah. Jadi ceritanya, ada
murid baru dikelasku. Dia pindahan dari Aceh. Menurutku dia ganteng, cerdas,
dan kelihatannya dia anak baik-baik. Namanya Daffa. Diam-diam aku mengagumi
dia. Pernah waktu itu aku nggak sengaja lagi ngeliatin dia nulis, tiba-tiba
matanya mengarah kepadaku juga. Yaampun! Rasanya malu banget.
“Semuanya,
sekarang Ibu akan membagikan kelompok untuk kalian. Kelompok I Kirana.... Terus
Ayu.. Nita....hmm siapa lagi ya? Oh ya, Daffa kamu masuk ke kelompok satu ya.
Kalian bikin percobaan tentang pernafasan ya.” Sahut bu Ami. Apa??? Aku
sekelompok sama Daffa? Rasanya seperti mimpi. Seneng banget rasanya. Mulai dari
situ, aku jadi suka ngobrol sama Daffa untuk membicarakan tentang tugas
kelompok kami. Berhubung ini pelajaran Biologi, dan aku sangat suka Biologi
makanya aku menjadi ketua kelompok. Kami berempat sepakat untuk mengerjakan
tugas ini dirumahku pada hari Minggu nanti. Ternyata Daffa tinggal tidak jauh
dari rumahku, jadi kalau pulang sekolah aku suka diajak pulang bareng sama dia.
Ini beneran? Seorang Daffa yang banyak dikagumin cewe-cewe disekolah ngajak aku
pulang bareng??? Iya ini beneran. Semua ini bukan mimpi. Jelas, aku ngga bakal
melewatkan kesempatan emas ini. Setiap hari aku makin semangat untuk masuk
sekolah. Alasannya jelas, karena aku ingin menatap Daffa lebih lama.
Bel
sekolah pun berdering. “Duh Nita mana ya? Kok dia gaada? Apa dia dikamar mandi kali ya. Aku
coba kesana deh” Sahutku. Saat aku berjalan mendekati kamar mandi sekolah,
tiba-tiba aku melihat Nita dan Daffa sedang duduk dipinggir lapangan berdua.
Rasanya hancur sekali melihat mereka berdua seperti itu. “Iya jelas, Daffa ngga
mungkin suka sama aku. Dia pasti suka nya sama Nita. Nita kan cantik, sedangkan
aku??”fikir ku. Mulai saat itu, aku sudah putus asa terhadap Daffa. Aku yakin
sekali kalau Daffa menyukai Nita. Daffa juga sudah tidak pernah lagi mengajakku
pulang bareng. Aku jadi lebih suka menyendiri. Melihat perubahanku ini, Nita
bertanya padaku. “Kirana, kamu kenapa sih kok sekarang jadi sedih terus?” Tanya
Nita. Aku membalas pertanyaannya hanya dengan senyum, lalu aku pergi
meninggalkan Nita. Janggal memang
rasanya aku melakukan ini kepada Nita. Rasanya aku marah sekali kepada dia.
Kenapa mesti Nita yang cantik? Kenapa Daffa mesti sama Nita? Kenapa kesempatan
itu ngga pernah dikasih Allah buat aku? Kenapa?!
Nita
mulai menyadari perubahan Kirana terhadapnya. Akhirnya dia mendekati Kirana dan
membicarakan semuanya. “Rana, aku tau kok kamu kaya gini sama aku gara-gara
apa.”Sahut Nita. Kirana hanya terdiam. “Kamu suka kan sama Daffa?”Tanya Nita.
Kirana tertegun dan mulai meneteskan air matanya. “Nit, kalau kamu udah tau
kenapa kamu masih jahat sama aku? Kenapa kamu ambil kebahagiaan aku itu? Kenapa
Nit?!” Teriak Kirana. “Loh kamu nih ngomong apa sih Na? Aku bener-bener ngga
ngerti. Aku sama Daffa tuh ngga ada hubungan apa-apa. Kita hanya berteman. Oh
pasti kamu ngeliat kemaren aku berduaan sama Daffa ya? Kemaren itu kita
berduaan, karena Daffa lagi curhat. Dia lagi suka sama seorang cewe. Cewe itu
Miranda.” Kata Nita. “Mi...Miranda...?” Tanyaku. “Iya, Daffa lagi suka sama
Miranda dan dia lagi minta bantuan sama aku buat bantuin dia deket sama
Miranda.” Sahut Nita. Akupun menangis keras dan bertanya kepada otakku “Kenapa
aku bisa sangat pededan berfikir
kalau Daffa juga menyukaiku? Tentu saja semua itu mustahil!!!”. “Udah ya Na,
kamu lupain aja si Daffa itu. Daffa juga bukan cowo baik-baik. Kamu tau kenapa
dia pindah dari Aceh? Karena disana dia di keluarin dari sekolahnya karena dia
narkoba. Orang tuanya sudah angkat tangan terhadap dia. Sekarang di Jakarta dia
tinggal sama omnya yang masih mau menampung dia.” Kata Nita.
“Narkoba...?”Tanyaku tidak percaya. “Iya dia dulu bandel banget deh pokoknya,
dia sendiri kok yang cerita. Dan dia bilang sampai sekarang dia masih belum
bisa meninggalkan kebiasaan buruknya itu.”Jawab Nita. “Aku cuman ngga mau sahabatku
ini kenal sama Daffa yang ternyata bukan orang baik-baik” Lanjut Nita. Aku
langsung memeluk sahabatku dan menangis tersedu-sedu. “Terima kasih Nita,
terima kasih karena kamu satu-satunya orang yang mau nerima aku apa adanya kaya
gini” Sahutku sambil memeluk Nita erat.
Hanika
Hanika
Hanika Maura Silvania. Ya, itu adalah namaku. Aku
terlahir dari keluarga yang miskin. Ayahku adalah seorang tukang sampah. Dan
Ibuku adalah seorang tukang cuci. Hidupku sangat kekurangan. Bahkan aku sempat
hampir putus sekolah karena orang tuaku sudah tidak mampu lagi membiayaiku.
Tapi, untung saja aku mendapat beasiswa dari sekolah sehingga aku bisa
melanjutkan kembali sekolahku. Dari kecil memang aku suka sekali menyanyi.
Ibuku juga suka sekali menyanyi dangdut. Setiap sore pasti Ibuku menyetel lagu
dangdut. Otomatis lama-kelamaan aku jadi bisa menyanyi dangdut dan hafal
berbagai lagu dangdut. Pernah sekali, di Sekolah ku dulu saat masih di Sekolah
Dasar, mengadakan lomba menyanyi. Aku mendaftarkan diri. Lalu, menyanyilah aku
dengan pede diatas panggung. Saat
itu, aku menyanyikan lagu dangdut. Hampir semua temanku menertawakanku. Aku
sendiri heran, apa yang perlu diketawai dari lagu dangdut. Menurut ku dangdut
itu asik dan unik. Sampai akhirnya diumumkanlah pemenang dari lomba tersebut.
Ya, aku mendapatkan juara I Lomba menyanyi di sekolahku. Mulai dari situ, bakat
ku mulai terlihat. Kata Guruku, suara ku bagus, masih kecil saja sudah pintar
menyanyikan lagu dangdut. Dan kata beliau, aku harus sering-sering berlatiih
mulai dari sekarang, karena aku akan diikutkan Lomba Menyanyi tingkat Sekolah
Dasar se-DKI Jakarta. WOW! Aku benar-benar tidak menyangka.
Hari
itupun datang. Aku telah menyiapkan semuanya secara maksimal. Mulai dari suara,
pakaian, dan atribut-atribut yang akan aku pakai saat lomba. Orang tua ku
kebetulan tidak bisa hadir dalam perlombaan itu karena mereka harus bekerja.
Tapi tak apalah, aku yakin mereka pasti mendoakan yang terbaik untukku.
Giliranku untuk tampil pun tiba. Aku memberikan penampilan terbaikku kepada
juri. Aku benar-benar ngga menyangka mereka sampai memberikan standing applause setelah melihat
penampilanku. Aku benar-benar puas sekali. Dan lagi-lagi aku mendapatkan juara
pertama saat itu. Setelah itu, aku mulai sering mengikuti lomba-lomba menyanyi
sampai aku SMA. Sudah banyak sekali piala yang terkumpul didalam rumahku. Alhamdulillah,
berkat menyanyi ini aku bisa membantu ekonomi keluargaku sedikit demi sedikit
karena sekarang aku sudah sering dipanggil untuk mengisi acara menyanyi di
acara-acara.
Sore
ini langit diselimuti awan gelap. Kami sekeluarga lagi berkumpul didepan tv
sambil menonton kartun kesukaanku. Jarang-jarang kami bisa berkumpul seperti
ini. Saat iklan, tiba-tiba muncul audisi tentang diadakannya kompetisi dangdut.
Ibuku langsung mendesakku untuk mengikuti kompetisi itu. Akupun sebenarnya
tergiur, tapi aku agak sedikit merasa takut gagal. Tapi apa salahnya dicoba.
Akhirnya aku menyiapkan berkas-berkas apa saja yang harus dilengkapi untuk
mengikuti kompetisi itu. Setelah berkas lengkap, aku meminta doa restu kepada
orang tuaku, adik-adikku serta keluarga ku yang lain. Aku pun akhirnya audisi,
dan ternyata aku lolos! Rasanya seneng banget. Setelah aku lolos audisi, aku
pun di karantina di asrama tempat kompetisi itu berlangsung. Kangen rasanya
sama Ayah, Ibu dan adik-adik. Hari demi hari berlalu. Aku selalu lolos dari
eliminasi. Sampai akhirnya aku masuk ke dalam 3 besar. Nama ku sudah terkenal
saat itu. Banyak sekali yang mengidolakanku. Sampai-sampai ada yang rela tidur
didepan rumahku hanya demi berfoto bersama denganku. Alhamdulillah, dengan aku
yang seperti ini, sudah bisa mengangkat derajat keluargaku. Dari yang dulu suka
dihina orang, bahkan tidak dianggap sama orang. Sekarang keluargaku sudah
lumayan berkecukupan.
Final pun datang. Tidak
yakin rasanya kalau aku bakal memenangkan kompetisi ini, tapi Ibuku selalu
menyuruhku untuk optimis dan berdoa supaya aku bisa menjadi pemenangnya. Semua
keluargaku datang untuk memberikan dukungan. Akupun juga sudah memberikan yang
terbaik Juri pun semua juga memujiku. Alhamdulillah, kataku. Saat pengumuman
pemenang tiba. Aku deg-deg an sekali, rasanya jantungku seperti mau copot. Di
dalam hati, aku terus berdoa supaya diberikan hasil yang terbaik. Sampai
akhirnya aku mendengar dari telingaku sendiri kalo aku lah sang juaranya. Ya
Allah..Rasanya seperti mimpi, tapi nyata! Aku langsung sujud syukkur dan
berterima kasih kepada Allah SWT. Janjiku jikalau aku menang adalah, ingin
menaikkan orang tuakkku haji dan membahagiakan adik-adikku. Dan alhamdulillah
semuan itu bisa terwujud. Usaha dan doa ku selama ini tidak sia-sia.
Kado Ulang Tahun buat Ibu
Kado Ulang Tahun buat
Ibu
“Hoaamm...”,
aku terbangun dari tidurku yang nyenyak. “Untung sekarang hari minggu”,
sahutku. Aku langsung bangun dari tempat tidurku lalu bergegas untuk
membereskannya. Ya, memang sekarang adalah hari minggu, tapi hari minggu bukan
menjadi hari libur untukku seperti kebanyakan anak-anak lain yang menghabiskan
akhir pekan mereka untuk jalan-jalan, berbelanja, ataupun berekreasi ke tempat
seru bersama keluarga mereka. Di hari libur seperti ini, aku membantu Ibuku
berjualan Pecel di Pasar. Ya, Ibuku adalah seorang penjual pecel. Dan aku
sangat bangga terhadap Ibu walaupun Ibu adalah seorang penjual pecel.
Aku
Via, aku adalah anak pertama dari 2 orang bersaudara. Aku mempunyai satu adik
perempuan bernama Kia yang umurnya masih 9 tahun. Bapakku sudah meninggalkan
kami selama hampir 5 tahun karena penyakit TBC. Jadi, ibuku bisa dikatakan
sebagai single parents di keluarga kami ini.
“Vi...
Cepat! Kita sudah hampir terlambat. Langganan Ibu nanti nungguin, ayo lah kamu
lagi ngapain sih!” Sahut Ibu. “Iyaaa bu, Via udah siap nih. Bismillah yah bu,
semoga hari ini dagangan kita laku keras, berangkaaaatt!” Sahut aku semangat.
Sesampainya di pasar, ternyata benar langganan Pecel Ibuku sudah banyak yang
nunggu. Seneng banget liatnya, walaupun Ibuku menjual Pecel ini dipasar, tapi
langganannya udah dimana-mana. Aku membantu Ibu membungkus pesanan, menghitung,
mengikat, pokoknya semuanya bisa deh aku kerjain! Jam telah menunjukkan pukul
16.00 sore. Ini memang saatnya kami pulang kerumah. Lagipula dagangan Ibu sudah
habis.
Sesampai
dirumah, tidak sengaja aku melihat ke arah kalender. “Yaampun! Sebentar lagi
kan tanggal 3 April, Ibuku ulang tahun!”. Aku langsung memeriksa isi dompetku,
ternyata hanya ada Rp 15.000. “Mana cukup beliin Ibu Kue dan hadiah kalo aku
cuman punya duit segini.” Fikirku sedih. Terpaksa aku membuka celenganku.
“Praaanggggg” Celenganku pun pecah. Lalu aku hitung satu demi satu uang yang
ada. Terkumpul Rp 356.000. “Aku ingat, waktu itu Ibu pernah bilang kalo Ibu
pengen punya perhiasan lagi. Soalnya kan waktu itu perhiasan Ibu satu-satunya
terpaksa dijual untuk biaya berobat Kia. Bismillah, semoga uang ini bisa buat
beli perhiasan untuk Ibu.” Sahutku.
Senin
pun tiba. Aku berangkat sekolah seperti biasa menggunakan sepeda andalanku
sejak aku masih di sekolah dasar. Sepeda ini adalah kado ulang tahunku yang ke
8 pemberian dari Bapak. “Kringggg...Kringgg...” Bel istirahat berbunyi. “Vi,
ayo ke kantin!” Ajak temanku. “Ah ngga usah, aku ngga jajan dulu buat satu
minggu kedepan. Lagian aku ga lapar” Jawabku. Aku sengaja menghindari kantin
supaya uang jajanku tetap utuh. Seminggu aku tidak ke kantin. Maka terkumpul
lah uangku untuk membelikan kado buat Ibu.
Besok
adalah hari ulang tahun Ibu. Sepulang sekolah, aku bergegas ke Toko Emas untuk
membeli perhiasan untuk kado Ibu. Disana aku memilah-milah berbagai cincin.
Cantik-cantik model cincinnya, aku sampai bingung harus pilih yang mana.
Melihat kondisi uangku yang tidak terlalu banyak, dan kebetulan saat ini harga
emas lagi naik, aku hanya bisa membelikan Ibuku emas dengan model yang biasa
saja. Tapi menurutku, walaupun biasa tapi pasti tetap terlihat manis kalau
dipakai di jari manis Ibu.
3
April. Ya, hari ini hari Ulang Tahun Ibu. Tidak sabar rasanya aku ingin
cepat-cepat memberikan kado ini kepada Ibu. Aku keluar dari kamar ku, Adikku
Kia sedang menonton tv sambil melahap sarapan yang dibuat Ibu. Sepertinya Ibu
tidak ingat kalau hari ini adalah hari Ulang Tahunnya. “Ibuuu... Selamat Ulang
Tahunnn!!!” Teriak aku di depan nya. Ibuku Kaget. Kaget sekali. “Yaampun
sayang.. Ibu aja sampai lupa. Ini apa nak?” tunjuk ibuku ke kotak yang berisi
perhiasan itu. “Ibu buka aja” Sahutku. Lalu, Ibuku membukanya. Ibuku kaget
lagi. Dan sekarang Ibuku bukan hanya kaget, tapi dia juga meneteskan air mata.
“Via..Kamu dapet uang dari mana sampai bisa membelikan Ibu Perhiasan seperti
ini, Nak?” Tanya Ibuku sambil memelukku. “Gausah tanya aku dapet dari mana yah
Bu. Yang penting sekarang Ibu seneng kan? Via seneng kalo Ibu seneng. Sekarang
di dunia ini Via cuman punya Ibu dan Kia aja. Jadi Via berkewajiban buat bikin
Ibu dan Kia senang. Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun yah, Bu..” Kata ku. Ibuku
menangis terharu sambil memelukku dan memeluk Kia.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B. HAKEKAT MANUSIA
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1) Perasaan intelektual,
2) Perasaan estetis,
3) Perasaan etis,
4) Perasaan diri,
5) Perasaan sosial,
6) Perasaan religius.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1) Perasaan intelektual,
2) Perasaan estetis,
3) Perasaan etis,
4) Perasaan diri,
5) Perasaan sosial,
6) Perasaan religius.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K
Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dalam dirinya
keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan
kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.
Nomor 7 dan nomor D disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran it terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a) Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat.
b) Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun diberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikkan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
c) Ia malu karena taku ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d) Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.
Nomor 7 dan nomor D disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran it terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a) Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat.
b) Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun diberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikkan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
c) Ia malu karena taku ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d) Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam
alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan
perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada
sesamanya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian.
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
2. Kompleks aktivitas.
3. Wujud sebagai benda.
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
2. Kompleks aktivitas.
3. Wujud sebagai benda.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya
gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan
kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat
lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
Subscribe to:
Posts (Atom)