Hanika
Hanika Maura Silvania. Ya, itu adalah namaku. Aku
terlahir dari keluarga yang miskin. Ayahku adalah seorang tukang sampah. Dan
Ibuku adalah seorang tukang cuci. Hidupku sangat kekurangan. Bahkan aku sempat
hampir putus sekolah karena orang tuaku sudah tidak mampu lagi membiayaiku.
Tapi, untung saja aku mendapat beasiswa dari sekolah sehingga aku bisa
melanjutkan kembali sekolahku. Dari kecil memang aku suka sekali menyanyi.
Ibuku juga suka sekali menyanyi dangdut. Setiap sore pasti Ibuku menyetel lagu
dangdut. Otomatis lama-kelamaan aku jadi bisa menyanyi dangdut dan hafal
berbagai lagu dangdut. Pernah sekali, di Sekolah ku dulu saat masih di Sekolah
Dasar, mengadakan lomba menyanyi. Aku mendaftarkan diri. Lalu, menyanyilah aku
dengan pede diatas panggung. Saat
itu, aku menyanyikan lagu dangdut. Hampir semua temanku menertawakanku. Aku
sendiri heran, apa yang perlu diketawai dari lagu dangdut. Menurut ku dangdut
itu asik dan unik. Sampai akhirnya diumumkanlah pemenang dari lomba tersebut.
Ya, aku mendapatkan juara I Lomba menyanyi di sekolahku. Mulai dari situ, bakat
ku mulai terlihat. Kata Guruku, suara ku bagus, masih kecil saja sudah pintar
menyanyikan lagu dangdut. Dan kata beliau, aku harus sering-sering berlatiih
mulai dari sekarang, karena aku akan diikutkan Lomba Menyanyi tingkat Sekolah
Dasar se-DKI Jakarta. WOW! Aku benar-benar tidak menyangka.
Hari
itupun datang. Aku telah menyiapkan semuanya secara maksimal. Mulai dari suara,
pakaian, dan atribut-atribut yang akan aku pakai saat lomba. Orang tua ku
kebetulan tidak bisa hadir dalam perlombaan itu karena mereka harus bekerja.
Tapi tak apalah, aku yakin mereka pasti mendoakan yang terbaik untukku.
Giliranku untuk tampil pun tiba. Aku memberikan penampilan terbaikku kepada
juri. Aku benar-benar ngga menyangka mereka sampai memberikan standing applause setelah melihat
penampilanku. Aku benar-benar puas sekali. Dan lagi-lagi aku mendapatkan juara
pertama saat itu. Setelah itu, aku mulai sering mengikuti lomba-lomba menyanyi
sampai aku SMA. Sudah banyak sekali piala yang terkumpul didalam rumahku. Alhamdulillah,
berkat menyanyi ini aku bisa membantu ekonomi keluargaku sedikit demi sedikit
karena sekarang aku sudah sering dipanggil untuk mengisi acara menyanyi di
acara-acara.
Sore
ini langit diselimuti awan gelap. Kami sekeluarga lagi berkumpul didepan tv
sambil menonton kartun kesukaanku. Jarang-jarang kami bisa berkumpul seperti
ini. Saat iklan, tiba-tiba muncul audisi tentang diadakannya kompetisi dangdut.
Ibuku langsung mendesakku untuk mengikuti kompetisi itu. Akupun sebenarnya
tergiur, tapi aku agak sedikit merasa takut gagal. Tapi apa salahnya dicoba.
Akhirnya aku menyiapkan berkas-berkas apa saja yang harus dilengkapi untuk
mengikuti kompetisi itu. Setelah berkas lengkap, aku meminta doa restu kepada
orang tuaku, adik-adikku serta keluarga ku yang lain. Aku pun akhirnya audisi,
dan ternyata aku lolos! Rasanya seneng banget. Setelah aku lolos audisi, aku
pun di karantina di asrama tempat kompetisi itu berlangsung. Kangen rasanya
sama Ayah, Ibu dan adik-adik. Hari demi hari berlalu. Aku selalu lolos dari
eliminasi. Sampai akhirnya aku masuk ke dalam 3 besar. Nama ku sudah terkenal
saat itu. Banyak sekali yang mengidolakanku. Sampai-sampai ada yang rela tidur
didepan rumahku hanya demi berfoto bersama denganku. Alhamdulillah, dengan aku
yang seperti ini, sudah bisa mengangkat derajat keluargaku. Dari yang dulu suka
dihina orang, bahkan tidak dianggap sama orang. Sekarang keluargaku sudah
lumayan berkecukupan.
Final pun datang. Tidak
yakin rasanya kalau aku bakal memenangkan kompetisi ini, tapi Ibuku selalu
menyuruhku untuk optimis dan berdoa supaya aku bisa menjadi pemenangnya. Semua
keluargaku datang untuk memberikan dukungan. Akupun juga sudah memberikan yang
terbaik Juri pun semua juga memujiku. Alhamdulillah, kataku. Saat pengumuman
pemenang tiba. Aku deg-deg an sekali, rasanya jantungku seperti mau copot. Di
dalam hati, aku terus berdoa supaya diberikan hasil yang terbaik. Sampai
akhirnya aku mendengar dari telingaku sendiri kalo aku lah sang juaranya. Ya
Allah..Rasanya seperti mimpi, tapi nyata! Aku langsung sujud syukkur dan
berterima kasih kepada Allah SWT. Janjiku jikalau aku menang adalah, ingin
menaikkan orang tuakkku haji dan membahagiakan adik-adikku. Dan alhamdulillah
semuan itu bisa terwujud. Usaha dan doa ku selama ini tidak sia-sia.
No comments:
Post a Comment