Sunday, March 22, 2015

Hanika


Hanika     

            Hanika Maura Silvania. Ya, itu adalah namaku. Aku terlahir dari keluarga yang miskin. Ayahku adalah seorang tukang sampah. Dan Ibuku adalah seorang tukang cuci. Hidupku sangat kekurangan. Bahkan aku sempat hampir putus sekolah karena orang tuaku sudah tidak mampu lagi membiayaiku. Tapi, untung saja aku mendapat beasiswa dari sekolah sehingga aku bisa melanjutkan kembali sekolahku. Dari kecil memang aku suka sekali menyanyi. Ibuku juga suka sekali menyanyi dangdut. Setiap sore pasti Ibuku menyetel lagu dangdut. Otomatis lama-kelamaan aku jadi bisa menyanyi dangdut dan hafal berbagai lagu dangdut. Pernah sekali, di Sekolah ku dulu saat masih di Sekolah Dasar, mengadakan lomba menyanyi. Aku mendaftarkan diri. Lalu, menyanyilah aku dengan pede diatas panggung. Saat itu, aku menyanyikan lagu dangdut. Hampir semua temanku menertawakanku. Aku sendiri heran, apa yang perlu diketawai dari lagu dangdut. Menurut ku dangdut itu asik dan unik. Sampai akhirnya diumumkanlah pemenang dari lomba tersebut. Ya, aku mendapatkan juara I Lomba menyanyi di sekolahku. Mulai dari situ, bakat ku mulai terlihat. Kata Guruku, suara ku bagus, masih kecil saja sudah pintar menyanyikan lagu dangdut. Dan kata beliau, aku harus sering-sering berlatiih mulai dari sekarang, karena aku akan diikutkan Lomba Menyanyi tingkat Sekolah Dasar se-DKI Jakarta. WOW! Aku benar-benar tidak menyangka.
                Hari itupun datang. Aku telah menyiapkan semuanya secara maksimal. Mulai dari suara, pakaian, dan atribut-atribut yang akan aku pakai saat lomba. Orang tua ku kebetulan tidak bisa hadir dalam perlombaan itu karena mereka harus bekerja. Tapi tak apalah, aku yakin mereka pasti mendoakan yang terbaik untukku. Giliranku untuk tampil pun tiba. Aku memberikan penampilan terbaikku kepada juri. Aku benar-benar ngga menyangka mereka sampai memberikan standing applause setelah melihat penampilanku. Aku benar-benar puas sekali. Dan lagi-lagi aku mendapatkan juara pertama saat itu. Setelah itu, aku mulai sering mengikuti lomba-lomba menyanyi sampai aku SMA. Sudah banyak sekali piala yang terkumpul didalam rumahku. Alhamdulillah, berkat menyanyi ini aku bisa membantu ekonomi keluargaku sedikit demi sedikit karena sekarang aku sudah sering dipanggil untuk mengisi acara menyanyi di acara-acara.
                Sore ini langit diselimuti awan gelap. Kami sekeluarga lagi berkumpul didepan tv sambil menonton kartun kesukaanku. Jarang-jarang kami bisa berkumpul seperti ini. Saat iklan, tiba-tiba muncul audisi tentang diadakannya kompetisi dangdut. Ibuku langsung mendesakku untuk mengikuti kompetisi itu. Akupun sebenarnya tergiur, tapi aku agak sedikit merasa takut gagal. Tapi apa salahnya dicoba. Akhirnya aku menyiapkan berkas-berkas apa saja yang harus dilengkapi untuk mengikuti kompetisi itu. Setelah berkas lengkap, aku meminta doa restu kepada orang tuaku, adik-adikku serta keluarga ku yang lain. Aku pun akhirnya audisi, dan ternyata aku lolos! Rasanya seneng banget. Setelah aku lolos audisi, aku pun di karantina di asrama tempat kompetisi itu berlangsung. Kangen rasanya sama Ayah, Ibu dan adik-adik. Hari demi hari berlalu. Aku selalu lolos dari eliminasi. Sampai akhirnya aku masuk ke dalam 3 besar. Nama ku sudah terkenal saat itu. Banyak sekali yang mengidolakanku. Sampai-sampai ada yang rela tidur didepan rumahku hanya demi berfoto bersama denganku. Alhamdulillah, dengan aku yang seperti ini, sudah bisa mengangkat derajat keluargaku. Dari yang dulu suka dihina orang, bahkan tidak dianggap sama orang. Sekarang keluargaku sudah lumayan berkecukupan.
Final pun datang. Tidak yakin rasanya kalau aku bakal memenangkan kompetisi ini, tapi Ibuku selalu menyuruhku untuk optimis dan berdoa supaya aku bisa menjadi pemenangnya. Semua keluargaku datang untuk memberikan dukungan. Akupun juga sudah memberikan yang terbaik Juri pun semua juga memujiku. Alhamdulillah, kataku. Saat pengumuman pemenang tiba. Aku deg-deg an sekali, rasanya jantungku seperti mau copot. Di dalam hati, aku terus berdoa supaya diberikan hasil yang terbaik. Sampai akhirnya aku mendengar dari telingaku sendiri kalo aku lah sang juaranya. Ya Allah..Rasanya seperti mimpi, tapi nyata! Aku langsung sujud syukkur dan berterima kasih kepada Allah SWT. Janjiku jikalau aku menang adalah, ingin menaikkan orang tuakkku haji dan membahagiakan adik-adikku. Dan alhamdulillah semuan itu bisa terwujud. Usaha dan doa ku selama ini tidak sia-sia.

No comments:

Post a Comment